nouranoor.com – Bagi pecinta anime, tentu saja Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba jadi salah satu anime yang wajib masuk list. Setelah sukses besar lewat Mugen Train dan arc-arc sebelumnya, kali ini film terbarunya yang berjudul Infinity Castle resmi tayang di Indonesia.
Tentu saja info penayangan menarik antusiasme penonton tidak hanya para pecinta anime. Hal ini menyebabkan di beberapa bioskop para penonton harus rebutan untuk memperoleh tiket.
Bagi kalian yang masih ragu menonton film ini, simak 9 fakta menarik Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle beikut ini. Dijamin kalian makin nyambung dan paham mulai dari pembuatan hingga jalan ceritanya.
1. Tayang Serentak di Asia Tenggara
Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle sudah tayang perdana di Jepang pada 18 Juli 2025. Berdasarkan jadwal, film ini akan tayang serentak di negara-negara Asia Tenggara pada Agustus 2025.
Thailand menjadi negara pertama yaitu tayang pada 12 Agustus 2025, lalu dua hari kemudian di Malaysia, Singapura, dan Laos. Di Indonesia tayang tepat pada 15 Agustus 2025 bersama dua negara lain, Vietnam dan Kamboja. Filipina menjadi negara terakhir untuk jadwal penayangan yaitu pada 20 Agustus 2025.
Dengan begitu, tidak hanya penonton tanah air yang merasakan hype film ini, tetapi juga fans bersama fans regional se-Asia Tenggara.
2. Bagian dari Trilogi Akhir
Infinity Castle merupakan film pertama dari trilogi penutup. Jadi, mulai dari sini cerita Demon Slayer akan masuk ke klimaks, melawan iblis-iblis terkuat sampai akhirnya berhadapan dengan Muzan.
Trilogi ini sangat penting karena akan menutup kisah panjang Tanjiro, Nezuko, bersama teman-temannya. Pada cerita sebelumnya, masih fokus pada sosok Tanjiro yang terus berkembang dan belajar. Namun di arc ini, Tanjiro dan para Hashira terpaksa harus mengeluarkan seluruh kemampuan mereka dalam perang besar melawan iblis bulan atas.
Jadi bisa disimpulkan, tidak ada lagi ruang untuk sekadar berlatih atau belajar. Mereka harus benar-benar menempuh pertarungan pamungkas untuk menentukan nasib umat manusia.
3. Ada Sentuhan Studio Animasi Indonesia
Dalam produksi film Demon Slayer ini, ada keterlibatan studio animasi asal Indonesia yaitu Studio Ubud. Jika kalian memperhatikan, pada bagian credit scene tertulis jelas studio ini menjadi bagian untuk memproduksi film ini.
Keterlibatan studio lokal ini menunjukkan kalau industri animasi Indonesia semakin diakui secara global. Walaupun kontribusinya mungkin tidak pada bagian utama, tetapi kontribusinya di proyek sebesar Demon Slayer jelas menjadi prestasi membanggakan.
Hal ini semakin membuat fans Indonesia merasa lebih dekat dengan film ini. Jadi, bukan cuma sekadar menonton, namun kita juga bisa merasa ikut “terwakili” di layar lebar.
4. Biaya dan Proses Produksi
Film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Infinity Castle menelan biaya produksi yang tinggi serta proses pembuatan yang cukup lama. Biaya produksi diperkirakan mencapai sekitar Rp6,3 triliun (atau sekitar 390 juta dolar AS). Studio Ufotable yang memproduksi film ini butuh waktu sekitar 3,5 tahun untuk menyelesaikannya.
Dengan biaya tinggi serta proses produksi yang panjang, rasanya sangat layak dengan hasil dari film ini. Visualnya sangat detail, dari pertarungan besar sampai emosi karakter terasa sangat maksimal. Hal ini juga jadi bukti dedikasi Ufotable dalam menjaga kualitas adaptasi manga ke layar lebar.
5. Visual Penuh Simbolisme
Film ini menyajikan visual yang sangat luar biasa, warna-warna latar yang ditampilan bukan sekadar hiasan.
Sebagai contoh, ketika karakter jatuh ke dalam kastil dengan background merah, artinya mereka dalam bahaya besar. Lalu warna emas, sebagai tanda ada harapan untuk selamat. Simbol-simbol ini tidak hanya memperindah visual, tetapi juga jadi bahasa tersendiri untuk menyampaikan emosi cerita.
Simbolisme ini semakin menghibur penonton bukan sekadar dari jalan cerita. Jadi, film ini tidak hanya memanjakan mata,namun mengajak penonton untuk berpikir lebih dalam soal makna di balik setiap frame.
6. Terinspirasi dari Tempat Nyata
Desain Infinity Castle terinspirasi dari Ryokan Ōkawaso di Fukushima, Jepang. Ryokan ini terkenal dengan arsitektur tradisionalnya yang megah dan punya panggung musik biwa yang sangat mirip dengan yang dimainkan Nakime di film ini.
Penggunaan referensi nyata ini membuat kastil terasa lebih hidup dan otentik. Penonton bisa merasakan sentuhan budaya Jepang yang kuat, mulai dari interior bangunan, suasana tradisional, hingga simbol musik klasik yang berpadu dengan nuansa horor. Jadi, meski film ini bergenre fantasi, tetap memberikan nilai akar budaya yang nyata.
7. Box Office Pecah Banget
Saat rilis di Jepang, hanya butuh 16 jam film ini langsung meraih pendapatan 1 miliar yen (sekitar Rp110 miliar). Angka ini jelas terbilang cukup fantastis, hingga membawa Demon Slayer: Infinity Castle mencatatkan rekor sebagai salah satu film anime dengan pembukaan terbesar.
Bahkan kini totalnya sudah mencapai $203,69 juta dari penayangan selama 34 hari di box office global. Angka ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan film ini, bukan cuma di Jepang tapi juga dunia. Bahkan, banyak pengamat film menyebut kesuksesan ini sebagai bukti kebangkitan film anime di kancah internasional.
8. Rating Tinggi di IMDb
Bukan cuma laris, tetapi juga menuai banyak pujian. Film ini mendapat skor sekitar 8.8/10 di IMDb (24/08), membuat Infinity Castle masuk ke dalam jajaran film anime dengan rating terbaik sepanjang masa.
Penilaian ini datang bukan hanya dari fans setia, tapi juga kritikus yang menyoroti kualitas teknis dan cerita. Banyak film adaptasi manga yang gagal memenuhi ekspektasi, tapi Infinity Castle berhasil menjaga kualitas sekaligus memuaskan penggemar lama dan penonton baru.
9. Antusiasme Fans Indonesia
Di Indonesia, tiket presale ludes dalam waktu singkat. Bahkan sempat ada kasus tiket penjualan ulang dengan harga lebih mahal, karena sangat tingginya permintaan. Bioskop di kota-kota besar juga penuh dengan penonton cosplay, membuat suasana semakin meriah.
Selain itu, berbagai komunitas anime di Indonesia juga membuat event nonton bareng, cosplay gathering, hingga jualan merchandise eksklusif yang cuma ada di momen rilis film ini. Demon Slayer: Infinity Castle ini hype-nya benar-benar terasa, seperti perayaan besar buat para pecinta anime.