nouranoor.com – Jumbo tidak hanya masuk dalam jajaran film terlaris di Indonesia, tetapi juga menjadi film animasi terlaris di Asia Tenggara. Dengan kesuksesan ini, Jumbo juga berhasil menggeser dominasi film animasi dari Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.
Selain menjadi yang terlaris, Jumbo merupakan anomali bagi tren perfilman di nusantara. Umumnya film di tanah air didominasi oleh tema horor, komedi, dan drama percintaan.
Tentunya Jumbo sangat layak untuk meraih kesuksesan sebesar itu dengan karyanya yang sangat berkualitas. Simak di bawah ini informasi selengkapnya mengenai Jumbo dan beberapa film animasi terlaris lainnya.
Jumbo

Jumbo yang rilis pada 31 Maret 2025, kini sudah mencatatkan lebih dari 7,6 juta pentonton di seluruh Indonesia. Jika kita kalkulasi pendapatan film ini bisa mencapai 250 miliar rupiah atau sekitar 14 juta USD.
Tentu saja hal ini sangat layak, Ryan Adriandhy sebagai sutradara pernah menyampaikan untuk proses pembuatan Jumbo memakan waktu sekitar 5 tahun. Selain itu melibatkan 420 kreator Indonesia serta puluhan sineas lainnya. Visinema Studios bekerja sama dengan Springboard dan Anami Films untuk memproduksi Jumbo.
Jumbo sendiri mengangkat tema keluarga, dan kehidupan pertemanan anak-anak. Namun film ini tidak hanya dikhususkan bagi anak-anak, tetapi juga segala usia. Ceritanya penuh makna dan sangat menggugah bagi siapun yang menontonnya.
Sinopsis singkatnya, Jumbo mengisahkan tentang karakter Don seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun yang akan mengikuti suatu pentas seni. Suatu hari, sesosok arwah bernama Meri meminta pertolongan Don untuk menemukan keluarganya begitu pula sebaliknya.
Mechamato Movie

Mechamato Movie produksi dari Animonsta Studios dari Malaysia tayang pada 2022 lalu. Film ini merupakan film animasi dengan tema petualangan sci-fi.
Berkisah tentang anak laki-laki bernama Amato dan robot bernama MechaBot. Pertemuan ini terjadi setelah sebuah pesawat penjara luar angkasa jatuh di Kota Hilir, membawa serta robot-robot jahat. Amato berhasil menjadi “master” MechaBot, dan bersama-sama mereka berusaha menangkap para robot buronan.
Kombinasi aksi, humor, dan persahabatan membuat film ini sangat populer di Malaysia dan Brunei. Film ini berhasil mencatatkan pendapatan senilai RM 35,88 juta atau senilai USD 7,6 juta.
Ejen Ali The Movie

Ejen Ali The Movie tayang pada 2019 lalu dan merupakan produksi dari WAU Animation dari Malaysia. Film ini merupakan adaptasi dari serial populer yang mengikuti petualangan seorang bocah yang menjadi agen rahasia.
Sinopsis singkat Ejen Ali The Movie mengisahkan Ali, seorang anak berusia 12 tahun, secara tidak sengaja menjadi agen rahasia. Hal itu terjadi setelah Ali menggunakan perangkat prototipe canggih bernama I.R.I.S. (Infinity Retinal Intelligent System) milik organisasi rahasia M.A.T.A. Perangkat ini terhubung langsung dengan sistem sarafnya, sehingga memberinya kemampuan luar biasa dalam menjalankan misi-misi berbahaya.
Dengan alur yang cukup kompleks dan sangat matang, film animasi ini meraih banyak pujian dari berbagai kritikus. Film ini berhasil meraih pendapatan senilai RM 32,5 juta atau senilai USD 7,4 juta, dan menjadikannya film animasi terlaris ke tiga di Asia Tenggara.
Boboiboy Movie 2

Boboiboy Movie 2 juga tayang pada 2019, bersaing ketat dengan film animasi lainnya di Malaysia. Film ini diproduksi oleh Animonsta Studios dengan sutradara Nizam Razak.
Film ini mengisahkan tentang Boboiboy menghadapi ancaman dari Retak’ka. Ia sebagai pengguna asli kekuatan elemen yang ingin merebut kembali semua kekuatan Boboiboy untuk menjadi makhluk terkuat di galaksi. Setelah kekuatannya itu berhasil ia curi, Boboiboy berlatih untuk mendapatkan kekuatan baru, FrostFire, dan bersama teman-temannya bertarung untuk menyelamatkan Bumi dari kehancuran.
Boboiboy Movie 2 mengangkat tema petualangan dan super hero, serta memiliki plot yang sangat menarik. Film ini berhasil meraih pendapatan senilai RM 30 juta atau setara USD 6,9 juta, menempatkannya pada urutan ke dua pada tahun penayangannya.
Upin & Ipin: Keris Siamang Tunggal

Upin & Ipin: Keris Siamang Tunggal menjadi film animasi ke lima terlaris se Asia Tenggara dari Malaysia. Film ini tayang pada 2019, bersama dua film animasi lainnya yang juga berhasil meraih box office.
Film ini diproduksi oleh Les’ Copaque Production mengangkat tema petualangan dan negeri dongeng. Di mana mengisahkan Upin & Ipin serta para sahabatnya yang tidak sengaja masuk ke negeri dongeng setelah memegang Keris Siamang Tunggal milik Tok Dalang. Mereka pun di sana berpetualang untuk mengalahkan raja yang jahat agar bisa kembali ke rumahnya di kampung Durian Runtuh.
Dengan sudah sangat terkenalnya animasi Upin & Ipin, tentu saja seri film ini layak masuk dalam jajaran film animasi terlaris. Kesuksesan tersebut membuat film ini meraih pendapatan sebesar RM 26,2 juta atau setara USD 6 juta.